Selasa, 28 April 2020

Gerakan Sosial Front Pembela Islam ?


Assalamualaikum, skuy membaca sobat sekalian
Gerakan sosial telah banyak dilakukan oleh peneliti yang pada umumnya membagi gerakan sosial islam menjadi dua fase yakni sebelum tahun 1980-an yang identik dengan gerakan perubahan nasib seperti gerakan GAM di aceh dan kedua pada fase setelah 9/11 yang umumnya didominasi gerakan Islam radikal atau fundamentalis semisal,Ikhwanul muslimin,Alqaedah dan baru baru ini Isis (Islamic state Irak Syria). 
Gerakan sosial di Indonesia semakin nampak setelah kejatuhan orba dari otoritarian menuju demokrasi,dibukanya kebebasan berpendapat dan berorganisasi semakin berjamurnya organisasi organisasi Islam yang tak sedikit  menuntut atau ditinjau ulangnya konstitusi Negara mereka mengingkan diterapkan kembalinya syariat islam dengan mengembalikan point-point yang telah dihilangkan di piagam monas. 
Salah satu organisasi yang hingga hari ini tetap eksis dan mengundang persoalnya di tengah masyarakaat ialah Fpi yang didirikan oleh Habib Rizieq Shibab dengan ajaran Aswaja-nya, yang ada kalanya melakukan pekerjaan aparat kepolisian dengan melakukan razia-razia ketempat hiburan malam, dan beberapa kali dilaporkan bentrok dengan ormas masyarkaat laiinya.

Dari urain di atas kami mencoba membahas salah satu gerakan sosial Islam Front Pembela Islam menggunakan beberapa teori diantaranya: Teori Perubahan Sosial, Pendekatan Gerakan Sosial. Teori Perubahan Sosial Secara singkat Samuel Koenig mengatakan bahwa perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab ekstern. Indonesia memang bukan negara agama, namun secara sosiologis agama menempati posisi yang sangat strategis dan menentukan dalam proses transformasi sosial yang terjadi di negeri ini, hal ini disebabkan karena kuatnya pengaruh nilai dan ajaran agama dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia, sehingga Agama menjadi aspek penting yang membawa pada perubahan sosial di Indonesia.  Front Pembela Islam dalam hal ini secara sosiologis merupakan kelompok yang tergolong dalam masyarakat modern dan gaya hidupnya juga modern, akan tetapi jika dilihat dari gerakan dan pola pikirnya, FPI tampak konservatif karena sangat mengidealisasikan Islam, sehingga bagi mereka seluruh kehidupan ini harus tunduk pada dan sesuai dengan ajaran Islam yang tersurat dalam teks Al-Qur‟an dan al-hadist. Pendekatan Gerakan Sosial Gerakan sosial merupakan salah satu pokok bahasan dalam studi sosiologi yang sangat populer belakangan ini di negara-negara berkembang khususnya Indonesia, oleh karena muncul dan berkembangnya berbagai gerakan sosial baru (new social movements) dalam masyarakat dengan berbagai motif dan kepentingan, apakah gerakan sosial itu bermotif ekonomi politik ataupun bermotifkan ideologi tertentu dan/atau agama.  Di sini terlihat tuntutan perubahan itu biasanya karena kebijakan pemerintah tidak sesuai lagi dengan konteks masyarakat yang ada atau kebijakan itu, bertentangan dengan kehendak sebagian rakyat. Gerakan sosial Islam merupakan rangkaian pemanfaatan peluang kesempatan politik dalam rangka merestorasi sistem sosial, politik, budaya dan pembentukan ulang identitas umat Islam. Dengan menggunakan perspektif teori gerakan sosial kontemporer, kemunculan GSI sebagai bentuk pendekatan jalan tengah antara realitas sosial umat Islam dengan harapan-harapan ideal mengenai bentuk masyarakat yang dikehendaki
Gerakan sosial yang disesuaikan dengan orientasi dan isu yang diperjuangkan dapat terwujud dalam bentuk berikut; Pertama, gerakan transformasi (transformative movements) atau gerakan revolusi (revolutionary movements) yakni gerakan sosial yang bertujuan untuk melakukan perubahan secara total atau menyeluruh dalam struktur kehidupan masyarakat yang dipandang kritis atau tidak memuaskan seperti gerakan revolusi sosial dan gerakan keagamaan radikal. Kedua, gerakan reformasi (revormative movements) suatu gerakan sosial yang bertujuan untuk melakukan perubahan pada sebagaian aspek struktur kehidupan masyarakat, seperti gerakan kaum perempuan anti-aborsi. Ketiga, gerakan penyelamatan (redemptive movements) yaitu gerakan yang bersifat total untuk penyelamatan manusia dari berbagai jalan kehidupan yang menyimpang, seperti pada umumnya gerakan-gerakan keagamaan, termasuk di dalamnya gerakan-gerakan sekte keagamaan. Keempat, gerakan alternatif (alternative movements) sebagai kebalikan dari gerakan penyelamatan, yaitu gerakan yang bertujuan untuk melakukan perubahan pada sebagian kehidupan individu anggotanya, seperti gerakan anti-alkohonisme atau untuk menyelamatkan para pecandu alkohol
Pasca reformasi 1998, demokratisasi di Indonesia menjadi semakin terbuka hal ini ditandai dan diwarnai dengan maraknya perkembangan berbagai partai, lembaga swadaya masyarakat, organisasi massa dan lain sebagainya termasuk didalamnya Organisasi (gerakan) Islam, Front Pembela Islam (FPI) menjadi salah satu organisasi Islam yang turut menunggangi gelombang demokratisasi di Indonesia, FPI hadir dan muncul ditengan masyarakat Indonesia sebagai reaksi dan respon terhadap kondisi sosial politik di Indonesia saat itu yang dianggap tidak berpihak kepeda kepentingan umat Islam. FPI di deklarasikan pada tanggal 17 agustus 1998 oleh sejumlah Ustadz, Kyai, dan Ulama di Pesantren al-Umm, Ciputat Tanggerang. Dengan tujuan menegakkan Amar ma’ruf Nahi munkar (memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran). FPI dalam eksistensinya hingga kini menuai berbagai kontroversi dikalangan masyarakat Indonesia, ada yang mendukung adapula yang menolak akan keberadaan organisasi Front Pembela Islam. Meskipun demikian FPI mampu menunjukkan eksistensinya dengan berbagai kegiatan, gerakan dan aksinya. FPI pun telah melebarkan sayap organisasinya, terbukti dengan adanya organisasi Front Pembela Islam FPI tidak hanya berada di daerah Jabodetabek tetapi juga menyebar diberbagai daerah seperti Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan sudah berjalan sepuluh tahun, sejak didirikan pada tahun 2007 dengan metode dakwah, dzikir, taklim dan tabligh. Sedangkan FPI Makassar itu sendiri baru terbentuk pada tahun 2010. Pada tahun awal berdirinya FPI Sulawesi Selatan untuk ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) diamanahkan kepada Habib Mahmud Alhamid, dan dilanjutkan oleh Habib M. Reza Alhamid dideklarasikan di Mesjid Al-Markas Al-Islami Kota Makassar oleh ketua umum Habib M. Rizieq Shihab (Dewan Pimpinan Pusat), sedangkan untuk ketua DPD Sulawesi Selatan periode sekarang adalah Habib Muhsin Al-Habsyi, dan untuk ketua DPW (Kota Makassar, sejak awal berdirinya FPI Makassar) dipimpin oleh Ust. Agus Salim, dengan tujuan yang sama yaitu menegakkan “Amar Ma‟ruf Nahi Mungkar”. Gerakan Front Pembela Islam Makassar termasuk dalam kategori gerakan sosial alternatif (alternative social movements) dan gerakan sosial penyelamatan (redemptive social movements), maksud dari gerakan tersebut adalah ajakan terhadap seseorang untuk kembali kepada ajaran-ajaran kebenaran dalam hal ini Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta gerakan penyelamatan umat manusia terhadap berbagai jenis kemunkaran (kemaksiatan) yang dianggap sebagai penyakit masyarakat karena bisa merusak nilai-nilai dan norma Agama serta Aqidah. 

Daftar Pustaka
1.Journal.uin-alauddin.ac.id › jppPDF eksistensi organisasi islam di sulawesi selatan: studi gerakan sosial politik
2.moraref.kemenag.go.id › do...PDF GERAKAN SOSIAL ISLAM - Moraref
Disqus Comments